SUDAHLAH
Sudahlah,
pada lipatan kenangan tautan bibir kita
hanya sebatas bhama tiba-tiba, dari pelukan hujanÂ
tangan-tangan yang bertaut di bawah rerintik
kata-kata yang sama kita ejaÂ
pun jika menjadi bilur sepanjang ingatan
ku hapus bersama arunika dengan berbait astu
Perkara hujan mencipta ribuan tetes airmata
Atas kepergian, bukankah itu sementara
Seperti kepergian diksi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!