dia di taman,
setiap senja menyiram bunga
kelopak-kelopak terjaga
dari siangnya yang panjang
lalu perempuan itu
menggemburkan tanah
menimbunnya, membalik dan
memberi pupuk
perempuan itu kembang atau kuntum
dari lapisan abad, mengerut dedauanan
di kening, di jemari
memupuk jiwanya hati-hati
perempuan itu duduk,
saksikan kupu-kupu dan kumbang
kian kemari,
pada pucuk sari di taman itu
:perumpama aku adalah daun
menunggu kuning dan luruh
Casa De Esta, 25 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H