Rizal De Loesie
petang tiba,
terjerang dari kerontang siang
kini sudah matang
seperti menunggu arah awan
berjejer di riuh angin
mengejar ekor matahari
kulihat sekawanan burung pulang
atau sekedar bertandang
menuju sarang
letih kepaknya
namun ceria mengurai-urai nasib
sekujur bulunya
puisiku terhenti
suara lirih elang melayang dari kejauhan
berkabar bahwa tak banyak kata
untuk berkabar padamu
dalam bait-bait sunyi
cukup kusisipkan
kutunggu senja,
atau deras embun mengaburkan mata
pada sajak-sajak lelah menunggu
biar basah
huruf yang tak perlu di susun
menjadi jawaban
Casa De Esta, 25 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H