Rizal De Loesie
Sepotong senja jatuh
Di pelupuk matamu
Rerumputan di anguk angin senja
Terhampar lukisan kota dari genggam asa
Kelembah  pandangan mengerutkan banyak kenangan
Dari sini, puncak Punclut
Menggenang embun sudut matamu
Pun dari getar rindu teramat panjang
Melingkup awan di puncak Tangkuban Prahu
Betapa rindu terbiasa memeluk sendu
Langkah telah menguak beribu takdir
Akan perpisahan
Tenanglah adinda,
Dalam batinku yang begitu asin
Tiada lah kasih bisa menyisih
Tiadalah rindu selain kelu
Ke ujung senja bersalam malam
Dalam kelopak malam kusahdukan syair
rindu sepanjang takdir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H