Ajari aku menulis syair paling getir
Sepanjang pematang sawah
Membakar matahari dengan taring waktu
yang berlari mengejar bayangan
Masa  kecil berlarian di sisi sungai
Yang menciptakan ribuan kenangan
Ibunda senantiasa membasuh luka
Dari deras arus dan bebatuan
Hingga kedewasaanpun tidak sempurna
Dari surau-surau diguratkan haluan,
Dipatrikan keberanian dalam gelanggang
Diukirkan petitih  dan pepatahdi malam buta
Jadilah engkau sekeras batang enau
Gelorakan merah saga
Dengan tembang-tembang junjungan adat
Kau lelaki
Engkau adalah bumi  di bakar matahari
Langkahmu mengarah perintah tuhan
Jalanmu dalam kebaikan
Kata-katamu adalah kebenaran
Bukankah hidup adalah perasan air mantra
Air doa dan kejernihan pikiran
Maka bangunlah engkau hai lelaki,
Keringatmu ibadah dalam benderang untuk sesama
Untuk agama dan bangsa
Bandung, Pebruari 2023
