Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ah, Puisi

4 Januari 2022   20:37 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:07 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, Puisi

Pada tetes embun pagi buta, kuasuh segenap resah di bulir masa

Ketika fajar melukis cahaya pelan-pelan meyusupkan asa

Pagi akan dilahirkan untuk kesekian kali,

Sedangkan diri hanyalah butiran debu penuh noda

Tak piawai mengiring irama semesta yan harusnya se irama

Entah detak waktu  harus kutikam dalam-dalam

Agar masa menyiasati hati, dan harapan sebening matamu

Yang kuselami dalam-dalam,

Menggenangkan segala wujud semesta  menjadi candu

Untuk merindukan

Daunan basah, seperti bibirmu,

Dingin telah mengajarkan betapa pelukan adalah jalan terakhir

Saling menghangatkan.

Bukan perihal bara api yang mengobarkan seraut urat nadi

Namun nyatanya, alam menuntun tiap naluri untuk saling

Menyayangi

Ah, puisi,

Sajak-sajak paling merdeka mengikat kata-kata,

Karena syair  mengalir dari apa-apa yang tak menjadi takdir

Hidup adalah literasi, dan puisi mengajarkan rasa

Katamu, rangkailah setiap kata apa saja asal menjadi asa dan doa

Itu lebih baik, karena kesempurnaan sungguh dalam hati

Segala rasa sakit mukim dalam jiwa

Berbait sajak menuruni tangga-tangga kenangan,

Menujumu atau menuju Tuhanku, bersebab tak ada muara yang lebih tinggi

Jika kau tahu, puisi adalah racun  pikiran dan hayalan

Maka tak ada kesempurnaan kata selain doa

Bandung, Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun