Tipis bukan,
Rasa benci menjelma api, mengobarkan angin
Meniup di ulu hati, tetapi jiwa tak semena membuat fatwa
Nyatanya sungguh cinta benar-benar gila
Melata sepanjang jalan yang tak berujung
Di bawah tampuk langit yang tak kunjung
Menghitung mendung
Mungkin, cangkir kopi ini dari tanah
Dengan deraan terpaan masa dan deritanya
Menyulam seulas senyum dalam lamunan
Dari sebanyak-banyaknya perih,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!