Sudut ruangan ini meraung diam-diam getar getirnya
*
Duhai hujan yang tiba-tiba memeluk tali jiwaku,
Kau lantunkan lagi suara derasnya kenangan,
Syair-syair yang telah tergubah berabab lalu
Hujan membacakan ritma dalam lubuk jiwa
Tetapi, hujan akan tetap berlalu mengeja pertemuan dan perpisahan
Dalam rangkai diksi seindah dan sesunyi pelangi
Aku tak bisa lagi menuliskan apa-apa
*
Mungkin, hujan berlalu begitu ranum, seakan membasuh ingatan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!