Sepasang rel di stasiun itu bagai sepasang lengan
Tak lagi merangkul rindu yang terbungkus
Dalam ransel perjalanan malam
Sampai kaki langit menyindir,
Isi kepala mengejar derit lokomotif
Terhenti sejenak, mengeja napas
Antara bangku sepanjang peron
*
Di sini, stasiun Malang
Bertahun telah membekas dalam ruang kepala
Saat kepergian itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!