:Senja
Rona wajah langit mengetar halusinasi merupa apsara
Antara kemilau cahaya  merah mencumbui getar dada
nikmat dari penguasa semesta. Indah tak bisa dilukiskan kata
Aku hanyalah butiran jelaga  mengharap ridha
Bukankah semesta  pelajaran hidup untuk selalu tawakal,
Suara burung, suara angin dan derai hujan menyusup jiwa
Hanya dengan berserah. Tafakur untuk berdamai dan menyatu di semesta
Mendengarkan kata hati yang paling dasar dari alam bawah sadar
Saat semua disadari ketidak berdayaan bukanlah berarti kekalahan
Hanyalah penyerahan diri, menyadari tiap detak adalah jiwa
Yang masih dialiri energi sang illahi
: Malam
Bukanlah kesendirian. Bila suyi membelenggu dingin malam
Saat itulah nafas kau rasa gelombang jiwa menggetar
Ada cahaya-cahaya apsara dari yang mahakuasa
Untuk kau selami arti diri itu sendiri
Menyadari setiap hela nafasmu adalah milik-Nya
Berjalan dalam kuarsa semesta mendengarkan kata jiwa
Esok kau terjaga dalam kesadaran sempurna
Bandung, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H