Kala mata embunmu menaut laut dan angkasa
Aku mengepak takjup terbang dalam bayangan
Karena ku tahu, sayap-sayap kasih tak pernah gugur
Lantun rindu ranum menitih buih kasih samudra cinta
Kala itu, semburat cahaya dan purnama singgah
jendela hati mengakar tabah dan wajah ikhlas
Hamparan savana telah mengajarkan hidup
berkaca bayang-bayang
*
Kita telah lepas cangkang waktu,
dengan detak detik berirama lirihnya luka
melipat lagi ingat demi ingatan sunyi
ke-cawan harapan yang hampir sirna
kala itu masih ada genggam dendam
dendam yang merupa bait kata penyesalan
pada arif kalimat yang ditobatkan syair
kepada rindu yang menghilir
Bandung, 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI