Begitu rapuh
Kelopak mata tak kuasa menutup keluh
Derai, jatuh
Lekuk-lekuk sendu
Sedalam-dalam diam
Kepadamu
Antara butiran pasir yang derai
hilang, lepas terbang
Muara hati
Menjadi rumah  kesedihan diri
Di jendela mengintip duka-duka
Sampai lingkup angkasa
Memangkas segala ruar-ruar kata
Hanya kecewa
Begitu rapuh
Angin mendesau ngilu dada terhempas karang
Menancap di ujung-ujung bintang
Menjadi nanah
Menjadi dendam
Menjadi ruam-ruam lepuh
Begitu kesedihan tumbuh
Dari rawa-rawa kecewa
Lalu
Kita menyaksikan keping-keping
Sendiri berserakan
Pada batas tebing keinginan
Ada titik keretakan
Tidak seharusnya dengan iman
Bandung, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H