Gagal mendapatkanmu
Adalah tabah yang kujadikan rumah
Dengan jendela-jendela asaÂ
lantai iman dan taqwa
Atapnya  ikhlas melengkung
Di dedaunan rindang
Sepanjang siang
malam adalah doa-doa panjang
tak hingga sampai pusara waktu
tak lagi beranjak apa-apa
dalam rindu nan syahdu
*
Aku tidak apa-apa,
Hidup adalah menapak  antara duri
Perjuangan wajib direntang
Sepanjang jalan yang diridhoi,
Menyisir-nyisir waktu
Jika terjebak ombak, engkau kan basah
Tersandung batu engkau kan patah,
Namun, dari sari-sari doa dan mimpi
Tuhanlah paling tahu,
Jalanan utuh yang kau butuh
Bandung, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H