Helai-helai rindu  di kelopak mawar
Seperti  ku titip di pintu rumahmu
Saat hujan rintik perlahan
Menumbuhkan kecambah-kecambah rasa
serambi hati
Itu dulu, berabad lalu  hinggap
di jendela kenangan
jemarimu kuhitung garis nasib pertemuan,
Kuurai satu persatu kesungguhan
Belantara yang kita rajam dalam diam
Mengisahkan piuh-piuh kata dan jera
Pada tangkai perbedaan,
kau kutemui dalam mansiang  teranyam
Dengan kalimat-kalimat dan doa,
Yang pernah menjadikan asa
Mengais-ngais cinta
Namun, tak mungkin kuurai lagi asal
Mencari paham
Sudahlah, pucuk senja dan nyanyi burung pagi
singgah di kuak  jendela,
Jika kau hinggap.
Walau sekejap
Karena cinta  tak mungkin direka
 Â
Bandung, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H