Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sandiwara Kota

1 Agustus 2019   10:06 Diperbarui: 1 Agustus 2019   10:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal De Loesie

Remang  senja dan kerlip lampu kota

Sepanjang trotoar. Nyanyian sumbang berdendang

Daun kering jatuh di kening, angin semilir menghilir  

Rumah-rumah mewah berpagar tinggi tak kenal pintu

Jalanan dan bangku tak henti dari perapian singgah

Manusia yang lelah, pasrah dan menyerah

Menyandar pada tabir senja,

langit masih merah bata. Perlahan matahari sembunyi

Tapi tak kuasa sembunyikan luka

Anak-anak jalanan dan peminta-minta

Anak-anak yang lahir dari rahim waktu

Terus memacu, menyaru dan kelu

Senja yang rebah, dalam pelukan jelaga

Selaksa rindu pada tebing-tebing temu

Ke ujung lengkung langit menakik pandang

Mencuri sayap-sayap bidadari dalam impi

Menggenggam diam, menggenggam kelam

Langkah kaki memulai hari. Petualangan sampai pagi

Para penari, penyanyi dan gaun-gaun mini

Ke sudut-sudut kota yang tak lagi sembunyi

Hidup dijalani di jalan, jiwa berseteru iman

Kota hanyalah sandiwara kehilangan dalang

Badung, 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun