Mengenangmu,
Memandangmu
Adalah siksa aroma kopi pada cawan malam
Yang menusuk tajam relung kalbu
Tanpa kuasa syair malam menutup rima
Karena di bening matamu mengalir syahdu kata
Kata cinta
*
Aku dibutakan rasa, karena rasa hanya seutas
Kasih yang kau rentang,
Kala ketiadaan menjadi bara yang kau sulutkan
Dari kecup malam bibirmu di ranum rembulan
**
Mengenangmu hanya,
Mengingat desah angin ranting  meruncingkan akar bakau
Tak akan ada tangis dan airmata mampu menderaikan daun
Karena indah itu hanyalah gerai rambut melambai
Di dada waktu yang gemuruh bersama ombak
kusaksikan rekah mentari membara dikembara mimpi
yang mengayuhkan segenap kelana jiwa
Bandung, 13 Mei 2019