Kembali ku duduki bangku ini. Kucari cercah  cahaya  tersisa
Tersua dingin dan beku malam dengan temaram tak bertuan.
Entah kesekian rajut hayal aku datangi pondok dan taman ini.
Seperti dulu kita temui.
Mengurai segala cerita dan kisah siang yang lengang.
Bukan tentang dirimu  berparas rembulan, satu bintangpun tiada mekar
Kucari-cari raut wajahmu di awan yang bergerak perlahan,
Mungkin kemalasan dan beban telah membuatnya begitu lamban.
Aku tak muda lagi, saat pertama mengaitkan jemari di jemarimu
Membisikkan berjuta kata rayu yang ku kutip dari buku puisi,
Tiada lagi desir angin malam selembut nafasmu dirangkulan,