betapa pahit secawan hidup yang
redup,
lepaskan temali jerat ini tuhan,
izinkan aku, sejenak menegak
kuingin menatap tinggi matahari
*
kusampai doa-doa landai
dalam iba dan cucuran airmata, bunda
yang kusandarkan duka, hanya duka
sejenak, aku ingin engkau tersenyum
walau, engkau tak kan pernah kehabisan doa
untuk ku, anakmu; yang hanya
mencipta airmata
Â
Bandung, 6 Â Desember 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!