Tiga cangkir kopi di meja kayu setengah mati.
Mengepul mengejar tarian langit menyusuri bukit
Sedalam tanjakan "Silaing", bekukan hening
Getar getir kabut  turunan "Sintinjau Laut"
Aroma ladang tanah terbentang,
Menertawai kebodohan dan asa terdera
Bara pentungan telah menjadi abu
mengejar malam ke ufuk fajar
**
Tiga cangkir kopi, menepikan mimpi
Jarak menjajah telapak,
Rasa adalah jiwa tak kenal mati
Ketika cambuk dan tanganmu menjadi  satu.
Tiada lamunan, cangkir teraduk sunyi
Menyusup pada akar-akar jiwa
Hirup saja segenap asa, dahagakan dengan do'a
Para sahabat yang pernah dekat
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H