Engkau mutiara yang menyinari  hidupku,
telah  kubingkai tiap jejak dan tapak yang kita lalui
Tiada kesah menjadi ruah, tiada tengkar menjadi cakar.
Tiap derak kesunyian dan keperihan hanyalah lirih
yang memanjakan cinta,
kasih yang menasbihkan jiwa...
tiada prahara menjadi duka, karena engkau adalah cahaya
melingkup pada degub, menjadikan rindu berdera -- dera.
**
Engkau bidadari sendang istana dengan desir dedauan kasih,
di bawahnya teduh cinta  terus membiak,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!