Siang biasa.
Angin menghanyut remah kisah
dermaga kayu, setengah ragu
berderak ombak
**
alir  tenang dari ujung muara
rintik hujan membasah  rambutmu
bening mata, kecipak air yang hilir
perahu yang lama tertambat taubat,
lirih berbisik. "aku ingin berlayar
di lautan matamu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!