"ku ingin menulis sajak cinta,
aku tidak tahu, mulai darimana
bila cinta itu ada
di mana talinya"
**
sebait sajak cinta, katamu itu adalah dusta
pujangga adalah pendosa, yang mengaduk kata
melumat getir bibirmu menjadi diksi,
menjamah nurani padat berisi
berladang dalam bait-bait syahdu
dalam temaram sinar purnama
**
sebait sajak cinta, dalam memoar saja
ketika rintik hujan membelai gerai rambutmu,
dalam pangkuan senja,
yang menghanyutkan riuh rayuan
yang mendekapkan hangat gempita rasa
**
sajak cinta yang menggetarkan renjana
di atas pelaminan labirin senja,
bertabir bertabur ranum puspita
menyesak, menghempas memungut yang tinggal
sebelum semua tanggal
**
Bandung, 20 November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H