Dibesarkan buayaian nyiur  dan  hujan petang
Gemercik murai, tetesan cinta di sana ada:
Tungku  doa yang terus menyala //
**
Aku taragak taratak nuansa menghimpit jarak
Meniup-niup dedaunan di batas rimba ara,
Hirup udara aroma cempaka, jambu air dan kopi
Dihalaman tembang melati, itu dahulu sekali
Dihadapan, Â tangga kayu rumah kami
Ibunda petik setiap pagi, katanya seharum surga
**
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!