Beberapa malam ini aku ingin menulis puisi
Entah tentang angin, senja atau kelana
Atau kesedihan yang di aduk angin senja,
Yang meniup tingkap sekap nan papa
Atau, secangkir kopi yang berlumur duka,
Di tata di atas meja kenangan
Yang memagutkan tembang malam
Aku ingin menulis puisi, katamu itu
Seakan kebenaran ada,
Engkau tau, hanya imajinasi..
Andai sudut matamu berlinang, baca saja sampai akhir
Betapa kata-kata syahdu merayu,
Jika kelak, diksi itu menghujam tali jantungmu
Baca perlahan, itu luahan
Lalu, kita mengais-ngais tanah rekah
Mencari kata sebenar, kita tahu
Tiada hujan dapat ditahan
Rekahan hanya luka menganga, disaat
Semusim kemarau
Kita terlalu percaya, senja begitu indah
Sesaat sebelum malam melumat, dan
Kita menyulam malam, lepaslah segala kesah
Menautkan lagi bibir yang Lelah, lalu
Setengahnya kita nikmati cahaya bintang diantara pelukan
Dan kita mencari dan menyusuri ilalang petang
Adakah aku dan engkau tau,
Pencarian tak kan pernah selesai
Katamu, begitu sempurna siang ini, matahari begitu indah
Sebelum engkau tahu, betapa perihnya terpapar cahaya,
Dan kita meminta hujan,, hidup memang tak pernah sempurna
Mari kita rajut saja malam dan secangkir harapan,
Karena hidup setengah mimpi....
Bandung, September 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI