Di matamu, ada selasar menghampar, jauh ke ujung
Tertaut bulir airmata .....
Duri itu menajam
Langkah yang penat menulis gerimis
Badai dera menghujatkan kalimah
Yang tak harus menggubah
**
Engkau hanya pucuk ilalang,
Dari kejauhan padang lengang
**
Di mataku se sudut matamu,
Lelah menjadi remah,,
Lahir syair-syair penghiba
Biar keranda semua duka
Menjadi ruah
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!