Oh ibunda, kepadamu aku mengadu
Kepadamu aku ingin rebahkan segenap pilu
Hidup yang kulalui ini ibunda,
Belantara mengurung jiwaku,
Jatuh dalam sangkar kesunyian
Terdampar di samudera hitam
Awannya tiada mampu sembunyikan dukaku,
Berlumur debu, hanya airmatamu ibunda,
Yang mampu menghapusnya..
**
Kepadamu selalu terdekap segenap  jiwa
Tiada lelah engkau menjambangkan doa
Bagimu, anakmu adalah permata,
Walau terinjak duri dunia dalam cercah luka
Tiada kerelaan selain engkau,
Yang menjangkau segenap igau
Bunda, kepadamu aku tumpah
Kepadamu aku rebah,
**
Terus ibunda,
Anakmu yang terdampar dalam nista,
Yang lahir dari rahim waktu,
Bagimu aku adalah intan permata,
Karena kau mendekap dengan hati,
Tiada sesalmu ibunda, doamulah nafas jiwa,
Bila aku terus saja tiada apa-apa,
Aku, rindu ibunda
**
Kosambi, 23 Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H