Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Tak Beratap

29 Maret 2014   05:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah senja yang terlahir dari batas kerontang siang tak ber angin. Memasak utuh daunan nan terlepas dari tangkainya.

Dibibir senja ini bangku panjang dermaga  yang sudah pernah disinggahi ribuan orang, kian mengkilap bagai sisa-sisa bias cahaya dari menara “pompong” ditengah laut.

Bangku panjang, aku terduduk menatap sesekali pada nyala matahari yang akan menyelam kelautan. Cahayanya indah merah dan menyimpan ratusan mimpi dan harapan esok.

Disisiku duduk jua seorang bapak yang juga beraut senja, sesekali matanya liar menatap kolong-kolong  dermaga . Seirama hirupan dalam sebatang rokok termurah dibibirnya nan pecah.

Getar bibirnya seakan menghitung lalu lalang orang, atau menghitung jumlah penumpang yang menitih jembatan usang keatas ferry berderik. entah.! Atau jua menghitung sampah terbuang.

Senja tak lagi rasa terpanggang, seiring dermaga berangsur lengang. Lelaki tua itu berinsut turun kekolong dermaga, “nanti keburu air pasang” . Satu per satu kaleng bekas minuman yang menebar di sisi dermaga diregang

Owh, inilah sisi kehidupan dibumiku nan kaya. Sementara mata tertumpuk pada menara-menara penghalang pandang. Tersilau dari lautan lampu. Dan kita bergulat tertatih dikolong gelap tak beratap.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun