Kala  telaga indah di bola matamu,
Tanpa kata jiwaku dalam rangkulmu
Segelas teh tak sempat terhirup,
Dikabut beku perjalanan itu,,,
Ruhmu nan  berkelana manja,
Membasuhkan piring-piring luka,
Sepenuh jiwa…
**
:di atas kepala kita, gubuk kesederhanaan
Terbagun dari kerapuhan,
Membingkaikan  patung harapan,
Untuk tetap bertahan,
Membiarkan deru debu menyapu,
tetap merangkakkan ketulusan
**
Toh, kita bukan siapa-siapa,,
Lahir dari kebisingan,
Berlayar dalam kecemasan,
Merajut kepahitan demi kepahitan,
Namun, kita belum berhenti ……
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H