Mohon tunggu...
yuesaputri
yuesaputri Mohon Tunggu... Guru - mengeluh dengan menulis

mengenal dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Arah

13 Januari 2020   22:18 Diperbarui: 13 Januari 2020   22:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arah 

Sudah berapa hari

Lima, sepuluh, lima belas? 

Angka-angka cantik

Ganjil 

Namun tidak ganjal

Lima adalah ganjil 

Namun genap buat oma-oma penjual cenil

Seharga lima ratuslebih mudah terhitung

Timbang enam ratus

Musti pusing cari pecahan kembalian 

Kembali pada angka-angka 

Aku membutuhkan angka lebih

Tuk pembuktian 

Pelan-pelan

Aku merangkak ke sana

Ke arah jam sebelas

Ku tambah hari menjadi lima belas

Biar ada setengah bulan paling tidak aku menahan bahkan melawan sabar

Aku tidak ingin dipusingkan mainan anak lugu

Aku tidak ingin dipusingkan tulang-tulang yang jadi rebutan

Aku mau diamku karena pilihanku

Lariku juga buat harap ku

Lagi pula aku tau. Aku akan segera bertemu arah baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun