Mohon tunggu...
Yudye
Yudye Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kaiseki: Seni Kuliner Tradisional Jepang yang Menggugah Selera

8 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   12:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaiseki (Sumber gambar: Wikimedia commons) 

Kaiseki adalah bentuk seni kuliner tradisional Jepang yang memadukan estetika, rasa, dan filosofi dalam setiap hidangan. Berasal dari tradisi Jepang kuno, kaiseki telah berkembang menjadi simbol kemewahan dan kehalusan dalam dunia kuliner. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah, elemen-elemen utama, serta keistimewaan dari kaiseki.

Sejarah Kaiseki

Asal mula kaiseki dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16, ketika budaya minum teh (chanoyu) berkembang di Jepang. Pada awalnya, kaiseki adalah hidangan sederhana yang disajikan kepada para tamu sebelum upacara minum teh untuk menghangatkan perut. Seiring berjalannya waktu, kaiseki berevolusi menjadi serangkaian hidangan yang lebih kompleks dan artistik, dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Zen yang menekankan keharmonisan dan kesederhanaan.

Elemen-elemen Utama Kaiseki

Kaiseki (Sumber gambar: Wikimedia commons) 
Kaiseki (Sumber gambar: Wikimedia commons) 

Kaiseki terdiri dari serangkaian hidangan kecil yang disusun dengan hati-hati untuk menyajikan cita rasa dan keindahan yang seimbang. Berikut adalah beberapa elemen utama dari hidangan kaiseki:

1. Sakizuke: Hidangan pembuka yang disajikan untuk merangsang selera, sering kali berupa hidangan kecil dan ringan seperti tofu dengan hiasan sederhana.

2. Suimono: Sup bening yang disajikan dalam mangkuk kecil, biasanya dibuat dari kaldu dashi yang halus dengan beberapa potongan bahan yang dipilih dengan cermat.

3. Mukozuke: Hidangan sashimi segar yang disajikan dengan wasabi dan shoyu. Ini adalah salah satu hidangan utama dalam kaiseki.

4. Takiawase: Hidangan sayuran yang direbus atau dikukus, sering kali disajikan dengan saus yang ringan untuk menonjolkan rasa alami bahan-bahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun