Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata puding? Tentunya pasti suatu makanan yang sangat manis dan nikmat, akan tetapi untuk hidangan Black Puding sangat jauh dari kesan tersebut.
 Puding Hitam (Black Pudding) , ialah sosis yang dalamnya diisi dengan darah. Benar sekali darah, kalian gak salah dengar lho. Makanan ini cukup populer di Inggris dan umumnya disana dimakan untuk sarapan. Puding Hitam merupakan menu masakan Inggris yang cukup tua, sudah ada pada tahun 1400-an. Di Spanyol dan Prancis ada juga makanan sejenis Black Pudding namun memiliki versi tersendiri. Contohnya seperti Morcilla dan Boudin noir. Puding Hitam sering kali dibuat hidangan pelengkap saja untuk sarapan.
 Bahan pembuatannya ialah darah babi, dipadu dengan bawang bombay, dan berbagai jenis rempah-rempah lainnya dan setelah itu dimasukkan didalam kulit babat. Sosis ini (Black Pudding) lalu direbus atau ada juga dengan cara dipanggang. Variasi yang sedikit berbeda juga ada dibeberapa daerah. Ada di sebuah daerah yang menggunakan darah sapi atau darah domba,  dan ada yang ditambah juga dengan suet (lemak yang keras berada disekitar pinggang sapi, domba, dan juga kuda).
Sejarah Puding Hitam sangat kontroversial di masa kebangkitan gerakan - gerakan keagamaan Protestan. Tahun 1652 Thomas Barlow, seseorang yang menjadi uskup Anglikan di Lincoln, Inggris, menyatakan larangan untuk mengkonsumsi Puding Hitam. Dikarenakan diajaran umat Kristiani dilarang memakan darah, terutama untuk kaum Metodis.
 Ada kisah Black Pudding di suatu daerah dalam sejarah Inggris. Didalam sebuah kisah tersebut menceritakan ada suatu peperangan di sekitar wilayah Manchester selama Perang Mawar. Pasukan yang berperang tersebut mengalami kehabisan stok persenjataan, dikarenakan itu pasukan tersebut saling serang dengan melempar Puding Hitam. Akhirnya lahirlah festival tahunan lempar Puding Hitam, untuk peringatan hari Black Pudding di kota Ramsbottom.
 Nilai gizi Black Pudding mengandung seng dan zat besi yang cukup tinggi, namun makanan tersebut juga mengandung lemak yang tinggi juga. Untuk anak muda warga Inggris kebanyakan kurang berminat untuk mengkonsumsi hidangan tersebut.
Apakah kalian tertarik mencobanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H