Mohon tunggu...
Yudo Widiyanto
Yudo Widiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - "Content producer for marketing, branding and public relations strategic "

Yudo Widiyanto adalah seorang profesional dengan pengalaman luas di bidang jurnalisme, penulisan, dan pengembangan bisnis. Ia pernah bekerja sebagai jurnalis di Kontan dan menjadi ghostwriter untuk buku pelatihan bisnis yang berhasil menjadi best seller. Sebagai partner strategis untuk Tempo, Yudo berperan sebagai advisor dan pelaksana dalam mendukung kelancaran layanan mitra Tempo.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Amerika Batasi Nonton Tiktok Hanya 1 jam Buat Remaja, Ini Tips buat Orangtua

2 Maret 2023   12:47 Diperbarui: 2 Maret 2023   19:09 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

TikTok, sebuah platform media sosial berbasis video yang sangat populer di kalangan remaja, telah menjadi bahan kontroversi baru-baru ini di Amerika Serikat. Menurut berita yang tertulis di Marketnesia.id, Amerika Batasi Remaja Nonton Tiktok Hanya 1 Jam Sehari, tentu ini sangat menarik.  

Pemerintah Amerika Serikat mulai gencar "memerangi" Tiktok sejak tahun 2020 dengan mengambil tindakan untuk membatasi penggunaan aplikasi TikTok oleh remaja karena khawatir tentang privasi dan keamanan data. Beberapa negara bagian bahkan telah mengusulkan undang-undang untuk mengatur penggunaan TikTok oleh anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Ada beberapa alasan mengapa TikTok menjadi sasaran kritis. Yang pertama adalah kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pengguna. TikTok dimiliki oleh perusahaan Tiongkok ByteDance, yang telah dianggap sebagai ancaman keamanan oleh pemerintah Amerika Serikat. Ada kekhawatiran bahwa data pengguna TikTok dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk memantau warga Amerika Serikat dan untuk kepentingan militer.

Sebagai tanggapan atas kekhawatiran ini, pemerintah Amerika Serikat telah mencoba untuk membatasi penggunaan TikTok oleh remaja.

Yang kedua, adalah kekhawatiran tentang dampak psikologis TikTok pada remaja. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental remaja, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

TikTok, dengan tampilan gambar yang cepat dan konten yang sering kali berupa tantangan atau tren yang memicu kompetisi, dapat meningkatkan tekanan sosial pada remaja dan berdampak pada kesehatan mental mereka.

Hal menarik lainnya memang tidak dapat dipungkiri adalah persaingan antara Amerika Serikat dengan China. Amerika Serikat tidak henti-hentinya mengulas ancaman mata-mata China lewat aplikasi Tiktok (Sumber : Tiktok Dituduh Mata-Mata, Hasil Lab Tunjukan Fakta Ini)

Di tengah kontroversi ini, TikTok juga dapat memiliki dampak positif pada remaja. TikTok dapat memberikan platform bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan menemukan kelompok sebaya yang memiliki minat dan minat yang sama. Ini juga dapat membantu remaja merasa lebih terhubung dengan dunia luar dan merasa lebih optimis tentang masa depan mereka.

Akhirnya, meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang TikTok, hal itu seharusnya tidak menghalangi remaja dari mengeksplorasi dan menikmati pengalaman media sosial.

Penting untuk memastikan bahwa mereka memahami risiko yang terkait dengan penggunaan TikTok dan belajar untuk mengelola pengalaman mereka dengan media sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pemahaman tentang privasi dan keamanan data, serta mengajarkan keterampilan pengelolaan emosi dan tekanan sosial.

TikTok dapat memiliki dampak positif dan negatif pada remaja, dan penting untuk memastikan bahwa remaja memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dan manfaat penggunaan TikTok.

Namun, melarang penggunaan TikTok sama sekali bukanlah solusi yang tepat. Sebaliknya, pendekatan yang lebih holistik dan terpadu harus diambil untuk membantu remaja mengelola pengalaman mereka dengan media sosial dan menjaga kesehatan mental mereka. 

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mendampingi anak Anda ketika menonton TikTok:

  1. Periksa usia anak Anda: TikTok dirancang untuk pengguna di atas usia 13 tahun. Pastikan anak Anda cukup umur untuk menggunakan platform ini.

  2. Tetap terlibat: Selalu awasi anak Anda ketika menonton TikTok. Ajak anak Anda untuk menunjukkan konten yang menarik dan ajak mereka berdiskusi tentang konten tersebut.

  3. Berikan batasan waktu: Tentukan batasan waktu ketika anak Anda menggunakan TikTok. Jangan biarkan anak Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di aplikasi ini.

  4. Ajarkan privasi dan keamanan data: Ajarkan anak Anda tentang keamanan dan privasi saat menggunakan aplikasi TikTok. Berikan pemahaman tentang bagaimana data mereka dapat diakses dan bagaimana mereka dapat memastikan keamanan data mereka.

  5. Periksa konten yang ditonton anak Anda: Pastikan anak Anda hanya menonton konten yang sesuai dengan usia mereka. TikTok memiliki opsi filter untuk melarang konten yang tidak pantas.

  6. Ajarkan etika online: Ajarkan anak Anda untuk selalu bersikap sopan saat menggunakan TikTok. Ingatkan mereka untuk tidak membuli atau mengejek orang lain.

  7. Dukung kreativitas anak Anda: TikTok dapat menjadi platform kreatif yang bagus untuk anak-anak. Dukung dan pujilah anak Anda ketika mereka membuat konten yang kreatif dan positif.

  8. Ciptakan kesempatan belajar: Gunakan TikTok sebagai kesempatan untuk anak Anda belajar tentang hal-hal baru, seperti keterampilan editing video dan pemasaran media sosial.

Mendampingi anak Anda ketika menonton TikTok sangat penting untuk memastikan mereka menggunakan aplikasi ini dengan aman dan positif. Ingatlah untuk selalu mengawasi dan berbicara dengan anak Anda tentang pengalaman mereka di aplikasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun