Mohon tunggu...
Yudo Mahendro
Yudo Mahendro Mohon Tunggu... Ilmuwan - sosiologi, budaya, dan sejarah

Alumni UNJ, belajar bersama Masyarakat Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Telaah Pemajuan Kebudayaan di Indonesia

18 September 2021   18:57 Diperbarui: 18 September 2021   19:04 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebudayaan menjelma menjadi modal kultural yang arahkan untuk mengentalkan identitas untuk kepentingan jangka pendek, seperti dalam ranah pemilihan umum, penguasaan atas ruang, serta kompetisi keaslian. kondisi ini menyebabkan interaksi yang berkembang kontraproduktif dengan kepentingan nasional kita.

Kembali kepada pemaknaan yang saya ajukan, warisan budaya tersebut sangat terkait dengan kekuasaan para raja atau sultan yang berkuasa pada waktu itu. Ini merupakan bagian dari strategi untuk bertahan dan eksis. 

Mereka sangat peduli pada perkembangan riset dan teknologi untuk memajukan kelompok sosialnya. keberadaan warisan budaya tak benda dan juga benda yang melimpah di nusantara seharusnya mampu menggugah kita begitu besar pencapaian mereka dalam periode waktu tertentu.

Dalam dinamika ekonomi politik saat ini, bangsa ini terjebak kebudayaan yang semu, karena menghentikan proses keberlanjutannya untuk bertahan dan eksis. 

Pada masa awal pembentukan negara ini, para pendiri bangsa telah berupaya merumuskan satu strategi persatuan melalui bahasa Indonesia dan juga Pancasila. Enitas baru yang menjadi simbol pemersatu antar suku bangsa yang ada. 

Dengan kapal Indonesia yang lebih besar diperlukan suatu 'narasi' kebudayaan yang didorong oleh kekuatan politik yang solid. 

Kelemahan kita dalam mempromosikan kebudayaan nasional dalam kancah internasional membuktikan bahwa secara ekonomi-politik kita juga bukan merupakan kekuatan yang diperhitungkan. Jadi, kalau ingin kebudayaan kita berkembang, kita harus punya tata kelola politik yang kuat, bukan hanya memikirkan kepentingan para elit semata, namun hasil resultante gelora energi rakyat semua.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun