Mohon tunggu...
Yudo Mahendro
Yudo Mahendro Mohon Tunggu... Ilmuwan - sosiologi, budaya, dan sejarah

Alumni UNJ, belajar bersama Masyarakat Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jakarta Magrib Mengaji: Mendorong Masjid Ramah Kaum Muda

16 Januari 2019   15:14 Diperbarui: 16 Januari 2019   15:26 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak medio tahun 2018, Forum Jakarta Magrib Mengaji sudah memulai langkah awalnya. Bermula di Jakarta Selatan, gerakan ini akan dilaksanakan di semua wilayah di DKI Jakarta.

Gerakan ini digulirkan guna mendorong anak dan remaja untuk membaca Al-Qur'an di Masjid sebagaimana yang akrab dilakukan oleh para pendahulu mereka beberapa dekade yang lalu.

Tentunya, ada perbedaan yang sangat mencolok dari setiap generasi, terutama dari sisi perubahan sosial budaya, ekonomi, serta perkembangan teknologi informasi. Situasi ini sangat kami sadari, oleh karenanya program ini tidak hanya akan membawa masa lalu ke masa kini, namun menghidupkan spirit yang pernah ada dalam konteks kekinian.

Menyasar Kaum Milenial

Secara demografi, DKI Jakarta dan hampir seluruh wilayah di Tanah Air saat ini komposisinya mayoritas ialah kaum muda. Dalam banyak kajian, mereka dikenal dengan generasi Y atau generasi milenial, yang digambarkan energik, ekpresif, kreatif, dan tidak suka formalitas.

Dalam melihat generasi milenial tentunya tidak bisa diseragamkan, meskipun sama-sama pengguna media sosial yang aktif, latar belakang sosial-ekonomi tentunya membentuk gradasi yang beragam didalam ekpresi kaum milenial. Secara kaum milenial mendapatkan stigma dari kalangan yang lebih senior. Mereka dianggap generasi yang malas, pesolek, dan konsumtif.

Potensi-potensi besar lainnya dari generasi milenial yang selama ini belum dioptimalkan ialah sikap terbuka dan kepedulian yang tinggi.

Dalam banyak kesempatan terlihat bagaimana pertumbuhan komunitas anak muda di DKI Jakarta yang semakin tumbuh subur. Termasuk dalam kegiatan keislaman, begitu banyak generasi milenial yang terlibat aktif dalam majelis, remaja masjid, serta kajian-kajian keislaman. Dengan demikian, menyasar kaum milenial merupakan tantangan tersendiri bagi Forum Jakarta Magrib Mengaji (JMM) untuk menyemarakan masjid dengan mengaji dan kegiatan keislaman lainnya.  

Masjid sebagai Ruang Pendidikan

Pandangan bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah sudah dikenal luas oleh umat Islam, namun saat ini sangat sulit sekali melihat masjid dan mushola yang ramai oleh aktivitas diluar rutinitas ibadah, terutama kegiatan remaja dan pemuda. Sebagian besar, masjid diramaikan oleh kaum tua dan anak-anak, melalui rutin seperti, kegiatan solat berjamaah, yasinan, serta TPA. 

Sadar akan hal itu, JMM akan banyak membuat kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kegiatan dan kebutuhan remaja. Melalui #SedekahSkills, komunitas pemuda yang sebagian besar digerakan oleh alumni dan mahasiswa UNJ (Universitas Negeri Jakarta) dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.

Selain kegiatan rutin mengaji di waktu petang, Magrib hingga Isya, JMM juga memberikan layanan bimbingan belajar bagi remaja yang ada di sekitar masjid. Selain itu, juga akan diberikan berbagai pelatihan spesifik seperti; pengenalan dunia kampus, sharing dengan ahli/professional, workshop wirausaha, dan juga pengetahuan tentang rumah tangga.

Awal tahun 2019 ini akan diadakan piloting atau percontohan masjid yang akan bekerja sama dengan JMM. Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendorong tingginya jumlah santri TPA yang memiliki kemampuan membaca Al-Quran secara tartil.

Kemudian, kami juga mendorong untuk membuka program hafizh Quran, dan juga menyelenggarakan program-program pendidikan informal bagi remaja dan pemuda. Dengan demikian, diharapkan masjid, pengurus masjid, menjadi ramah terhadap remaja dan pemuda yang dengan sendirinya akan meminimalisasi berbagai prilaku yang menyimpang seperti narkoba, tindak kekerasan, dan seks bebas, yang semakin hari semakin merajalela.

Dengan dukungan aktif dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, MUI DKI Jakarta, Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, serta berbagai elemen masyarakat lainnya kami optimis dapat menghidupkan kembali spirit magrib mengaji yang dahulu terbukti berhasil membentuk generasi yang unggul dari sisi profesionalisme, mentalitas, serta akhlak.  

Anggoro Yudo Mahendro

Ketua bidang Guru Umum/Pendidikan Informal

Forum Jakarta Magrib Mengaji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun