Inilah sekolah malam yang kita bahas sebelumnya, ketika di wilayah lain sulit mengakses ruang-ruang di sekolah formal di malam hari, masyarakat di Kampung ini sudah melakukannya dalam waktu yang lumayan lama. Hal ini tidak terlepas dari peran salah satu orang guru yang tinggal di kampung tersebut yang mendapatkan keperayaan dari pihak sekolah, masyarakat pun akhirnya menjaga keperayaan itu dengan bertanggungjawab atas keamanan, keberishan, dan kenyamanan gedung sekolah setelah selesai mereka malakukan kegiatan.
Saya rasa fenomena ini bukan satu-satunya, mungkin ada di tempat lain di Jakarta yang juga sudah melakukan upaya yang sama. Sudah waktunya, pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan tidak tutup mata dan membuka peluang bagi teriptanya sekolah malam lainnya di wilayah Jakarta. Karena diketahui keterbatasan ruang terbuka untuk interaksi masyarakat menjadi masalah sosial yang pelik di Jakarta.Â
Saat ini kementerian pendidikan nasional sudah mengubah nomenklatur pendidikan non formal dan informal menjadi pendidikan masyarakat. Dengan demikian, sudah waktunya pendidikan formal beriringan dengan pendidikan masyarakat, sebagaimana sector ekonomi di Jakarta. Semoga.
Kalipasir, 25 Oktober 2019
Anggoro Yudo Mahendro
   Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H