Mohon tunggu...
Yudo AgilKrisnadi
Yudo AgilKrisnadi Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru Agama dalam Mengatasai Perilaku Buruk Anak Broken Home

7 Maret 2023   06:43 Diperbarui: 7 Maret 2023   06:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Guru agama merupakan orang yang sakti, segala nasihat dan perintahnya akan didengar dan diterapkan anak. Melalui hal ini tentunya guru agama sudah seharusnya menjadi motivator untuk membentuk perilaku anak. Nasihat diberikan secara berulang-ulang agar nasihat tersebut tidak mudah luntur dan hilang begitu saja dari hati dan benak anak.

            Menurut Ulwan, dalam memberikan nasihat ada pembagiannya, yaitu bisa dengan menyeru dengan kelembutan, sebagaimana seruan Luqman kepada anak-anaknya dalam Q.S. Luqman ayat 13. Kemudian bisa juga dengan metode cerita dan pengarahan melalui wasiat.

  • Pendidikan dengan memberikan hukuman

            Pendidikan ini menjadi metode terakhir apabila metode-metode sebelumnya tidak berhasil. Namun perlu ditekankan juga bahwa dalam memberikan hukuman juga harus mengandung pendidikan sehingga anak tidak terganggu dalam perkembangan psikologisnya dan masih bisa tumbuh menjadi anak yang kretif serta inovatif.

            Dari pemaparan mengenai peran guru agama yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa anak korban broken home membutuhkan perhatian dari lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini guru agama menjadi tonggak utama mengatasi permasalahan tersebut melalui pendidikan yang dicontohkan Rasulullah. Sebagai penutup penulis memberikan saran kepada pembaca untuk meningkatkan rasa kepedulian kepada sesama, karena jika bukan dimulai dari kita tidak ada lagi yang akan bisa merubahnya.

Daftar Pustaka

Ahmad Tafsir. (2001). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung: Remaja Rosda Karya). hlm. 155.        

Hanik, Ummi. (2018). Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kenakalan      Siswa Korban Broken Home di SMK Ma'arif NU 1 Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang, Skripsi. (Semarang : Universitas Islam Negeri Walisongo), hlm.   40.

Mufatihatut Taubah. (2015). Pendidikan Anak Dalam Keluarga Perspektif Islam, Jurnal    Pendidikan Agama Islam. ( Kudus, Vol. 3, No. 1, Mei tahun 2015). hlm. 124-136.

Willis, Sofyan S. (2017). Konseling Keluarga (Family Counseling). (Bandung : Alfabeta, 2017), hlm. 66.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun