(kekalahan musuh itu berita yg paling membahagiakan)
TIDAK ADA!
Kita boleh mengkritik, bahkan wajib karena kita peduli.
Kritikan itu pedas karena kalau tidak pedas, sama saja seperti merokok tanpa korek. Tapi jangan cuma memperkeruh suasana.
Orang-orang yang sudah terkelompokkan termasuk golongan orang-orang yang sudah berhasil dipengaruhi "fakta-fakta" yang disajikan media massa. Memang inilah yang diharapkan. Kelompok-kelompok ini kalau disulut sedikit saja, pasti sangat reaktif. Entah reaksinya positif, atau negatif, itu bukan urusan media massa. Yang jelas, berita yang ditampilkan harus menimbulkan reaksi. Semakin besar reaksi yang ditimbulkan oleh pemberitaan, maka semakin besarlah jumlah pembaca/penontonnya.
Maka tidak heran tayangan tawuran di ISL menjadi tontonan/bacaan yang menarik di kalangan pencinta IPL, dan ketidakberhasilan Timnas meraih hasil maksimal melawan Bahrain dan Brunei menjadi "berita bagus" buat para pencinta ISL yang anti-PSSI.
Ya, begitulah. Terima kasih, MEDIA MASSA. Anda berhasil membuat perpecahan ini semakin mengemuka. Dan selamat, oplah dan klik untuk berita-berita Anda semakin banyak!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI