Air merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan bergantung pada air. Bahnkan suatu riset mengungkapkan bahwa sebanyak 80% tubuh manusia terdiri dari air. Hal tersebut menandakan bahwa keberadaan air memegang peranan yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan. Akan tetapi pada kenyataannya banyak fenomena pencemaran air yang masih terjadi di lingkungan masyarakat.
Penyebab dari air yang tercemar sangatlah beragam mulai dari buang sampah sembarangan, deterjen, limbah pabrik yang dibuang ke sungai atau laut, minyak tumpah dan masih banyak lagi. Hal ini dapat berakibat pada kesehatan lingkungan hingga kesehatan manusia. Air yang tercemar akan membawa penyakit dan bakteri, hal ini akan sangat berbahaya apalagi hingga masuk kedalam tubuh. Mengonsumsi & menggunakan air yang sudah tercemar bakteri akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti diare, kolera, hepatitis A, disentri dan trakoma. (Aryanta, 2014)
Sesuai dengan tema yang ditetapkan oleh TIM P2KKN UNDIP yaitu "Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs (Sustainable Development Goals)". Program kerja yang diusung berkenaan tujuan SDGs pada nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak yang salah satu tujuannya tersebut adalah desa peduli lingkungan.
Yuditya Mulia Insani, Seorang Mahasiswa KKN Tim I Undip Tahun 2022 memberikan pemberdayaan kepada para ibu-ibu pengurus inti PKK RW di kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang terkait pembuatan alat filtrasi air dengan bahan yang mudah didapatkan. Kegiatan diisi dengan praktek cara pembuatan, penjelasan fungsi tiap komponen pada alat tersebut dan pembagian brosur cara pembuatan alat filtrasi air.
Salah satu pengolahan air yang mudah digunakan yaitu teknik filtrasi atau penyaringan. Pengolahan air dengan teknik filtrasi diterapkan dengan bantuan media filter seperti pasir (misalnya: silika, antrasit), ijuk, arang, kerikil, batu ataupun membran biofilter lainnya. (Wicaksono dkk, 2019)
Media filter tersebut berfungsi untuk dan tiap komponen filter memiliki kegunaannya masing-masing, seperti
- Batu kerikil sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen,
- Pasir untuk menahan endapan lumpur,
- Arang sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang terdapat di air dan
- Ijuk, untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir.
(Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, 2019)
Dengan demikian, adanya program KKN ini memberikan tambahan ilmu dan keterampilan bagi warga Kedungpane agar mampu membuat alat filtrasi air sehingga mengatasi kekeruhan air di lingkungan.
Penulis: Yuditya Mulia Insani -- Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Dosen Pembimbing: Laura Andri Retno Martini, S.S, MA.
Referensi
Aryanta, I Wayan Redi. 2014. Pengaruh Pencemaran Lingkungan terhadap Kesehatan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN : 978-602-9138-68-9
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur. 2019. Penyaringan Air Sederhana. URL: https://dpmd.jatimprov.go.id/component/content/article/90-berita/507-penyaringan-air-sederhana. Diakses tanggal 9 Februari 2022 pukul 19:36 WIB.
Wicaksono, dkk. 2019. Edukasi Alat Penjernih Air Sederhana Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri Vol. 2, No. 1, Desember 2019 e-ISSN: 2655-5948
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H