Mohon tunggu...
Yudithia Maxiselly
Yudithia Maxiselly Mohon Tunggu... Dosen - Student of life

Dosen pertanian yang hobi belajar dari jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menguak Sisi Lain dari Jengkol

10 April 2023   22:03 Diperbarui: 10 April 2023   22:13 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat dari hasil expedisi tersebut jengkol memiliki variasi tampilan baik secara morfologi ataupun kandungan zat di dalamnya. Jengkol yang ditanam pada dataran rendah seperti di daerah pantai Cipatujah Tasikmalaya memiliki kemampuan berbuah lebih cepat dibandingkan dengan jengkol yang berasal dari pegunungan. Jengkol yang berasal dari daerah bojong Ciamis memiliki buah yang besar dan produktifitas tinggi serta kandungan zat alkaloid yang beragam sehingga berpotensi dikembangkan sebagai varietas jengkol unggul. Variasi yang terjadi pada jengkol ini salah satunya di akibatkan belum adanya penelitian yang fokus untuk peningkatan produktifitas dan kualitas jengkol. 

Masyarakat selama ini menanam jengkol terlihat sembarangan tanpa ada bibit unggul karena berdasarkan hasil survey ke petani rata-rata menanam dari biji yang dihasilkan oleh pohon yang ditanamnya saja bukan dari benih/bibit unggul bersertifikat yang telah teruji.

Kendala yang selama ini terjadi yaitu ada masa-masa pasokan jengkol yang menurun ke pasaran disebabkan tanaman jengkol merupakan tanaman tahunan yang memiliki jangka waktu lama dalam pembentukan buah, atau masyarakat mengenalnya dengan istilah "belum musimnya". 

Daya adaptasi tanaman jengkol dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari kemampuan tanaman jengkol hidup di seluruh dataran baik yang rendah hingga dataran tinggi. Hal ini dapat dijadikan salah satu solusi hilangnya pasokan jengkol dipasaran. Strategi penanaman jengkol di seluruh dataran dengan areal yang diperluas akan menjadikan produksi jengkol selalu ada di setiap waktu, karena dengan masa berbunga yang berbeda akan membuat musim jengkol pada masing-masing dataran berbeda sehingga pasokan akan selalu terpenuhi. 

Hal ini tentu akan baik dilakukan jika memang pemerintah mampu melihat potensi daerahnya dan kemudian selalu dikembangkan potensi tersebut. Tidak hanya grusak-grusuk saat harga mulai membumbung tinggi saja. Jika merujuk dari potensi tanaman jengkol yang menyokong seluruh sektor kehidupan, seharusnya tidak ada kata ragu lagi untuk seluruh elemen mulai berani menyentuh tanaman jengkol untuk dikembangkan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun