Katanya kan orang berilmu, cerdik pandai dan cendikia
Tapi masalah sepele kau tidak pandai menyelesaikannya ...
Katanya kan sarjana, S2, bahkan Doktoral tingkatannya
Tapi permasalahan hidup nyata kau tidak becus mengatasinya
Membangun perusahaan sendiri tak sanggupÂ
dijadikan bawahan tak mau
Kalah sama lulusan SMA di luaran sana
Lantas apa gunanya menuntut ilmu jauh-jauh di luar negara
Kalau tidak bisa membuatmu mandiri dan berdikari
Bahkan rumah tanggamu berantakan cerai berai semua
akibat tidak pandai mengurus mengendalikannya
Kalau permasalahan rumah tanggamu, orang lain yang tidak ada kaitan menanggung akibatnya
Kerepotan gara-gara menerima cercaan dari orang tua mertuamu
Akibat ulah perangaimu kepada pasanganmu
Apalah kata yang tepat untukmuÂ
Yang sekolah dan kepintarannya di atas rata-rata
Tapi kehidupannya jauh lebih rendah dari SMA atau orang terpelajar lainnya
Itulah bergelap dalam terang namanya
alias kebodohan dalam kepintaran ... sebenarnya ...
Banyak ilmu dan tinggi persekolahannya tapi tak pandai menggunakannya
Sadarlah segera sebelum akibat lebih parah datang menimpa
Aku memang hanya lulusan sekolah menengah atas
walau pernah mengenyam bangku kuliah tapi tak lulus kuliahnya,Â
Bukan karena kebodohan sebabnya
tapi banyak belajar dari hidup dan kehidupan
Ujian kesusahan dan penderitaan hidup mengajarkan aku banyak ilmu
Tidak semua persoalan yang ada dalam hidup bisa diuraikan dan disesesaikan dengan ilmu dari perkuliahan
Tapi justru orang yang banyak belajar dari hidup, menjadi orang yang pandai hidup
Semoga hidupku dan hidupnya dilancarkan dan dimudahkan
Semua itu dimulai dari kesadaran sesadar-sadarnya
akan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat
Tidak egois dan merasa benar sendiri
Padahal orang di sekeliling membenci, bahkan termasuk saudaramu sendiri
Puisi untuk seseorang di Kota M sana,Â
Akibat ulahnya yang katanya orang berilmu ...
Tapi keluarganya hancur bercerai berai dibuatnya ...Â
Dari Delta yang Terdampar
Ranah Minang, 1-1-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H