Kisah tentang HoneymoonÂ
Bisa honeymoon di salah satu dari 10 pulau terindah di dunia bukanlah impianku, tak pernah terbersit dalam benak kepala sebelum ini.
Antara Bukittinggi dan Dumai
Perjalanan dari Bukittinggi menuju Dumai dengan TravelÂ
Menunggu kapal esok hari, menginap di hotel dekat pelabuhan
Rute Transportasi Kapal dari Dumai to Port Dickson Malaysia
Berbekal uang RM 1000 (ringgit) sampai petugas Imigrasi di perbatasan heran,
"Kalian mau ngapain di Malaysia cuma bawa uang 1000 ringgit?" Tanya petugas
"Ada dalam Card sini Pak Cik - Trus kami ada saudara yang menjemput di sana (Port Dickson)" jawab kami
"Oh Oke .." jawabnya.
Sudah menjadi tradisi di Border (perbatasan) Imigrasi, kalau mau ke Malaysia naik kapal Fery ada istilahnya "Uang Tunjuk". Beda kalau naik pesawat tidak ditanya tentang uang tunjuk biasanya.Â
Kenapa namanya uang tunjuk?
Karena mereka hanya bisa melihat, tidak boleh dan tidak bisa memegang, meskipun hanya sekedar menghitung, karena akan dikenakan sanksi, hal ini mungkin diberlakukan Pemerintah di Malaysia untuk memberantas praktek korupsi di sana.
Melewati pemeriksaan Imigrasi ini bikin sport jantung. Deg-degan, bukan tidak mungkin kunjungan atau kedatangan akan ditolak dan disuruh pulang lagi. Itulah sebabnya kalau pesan tiket kapal Fery ke Malaysia harus return atau PP, di antaranya adalah untuk mengatasi hal ini. Kalau penumpang / bermasalah bisa langsung dipulangkan ke negara asalnya.
Welcome selamat datang di Malaysia ...Â
Sesampainya di Port Dickson, pertama masuk ke Malaysia ada yang jemput Pak Cik Julius namanya. Di sana beliau terkenal sebagai pengrajin atau produsen Sonkok khas Melayu, cukup mahal harganya sekitar 500 ribu rupiah satuannya. Sementara di Indonesia sendiri, masih sekitar 50-100 rb saja songkok dengan kualitas yang bagus.
Ceritanya pergi bersembahyang mampir di satu mesjid, di sanalah kehilangan dompet dan identitas seperti KTP dan ATM negara Indonesia. yang anehnya kemudian ada yang mengrimkannya kembali ke alamat di Pekanbaru.
Menginaplah kami agak beberapa malam di Taman Anggerik, kompleks tempat Pak Cik kami tinggal. Kami dibawa jalan-jalan keliling Sekitarnya.
Episode Berikutnya - Misteri Pulau Tioman Island
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H