Mohon tunggu...
Yudi Sugiono
Yudi Sugiono Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang petualang yang gemar membaca dan menulis, serta suka memperbanyak sahabat.\r\n\r\nProfesi asli saya adalah seorang tenaga ahli di bidang peralatan angkat berat yang menangani pembongkaran kapal-kapal raksasa panamac berskala international di luar negeri.\r\n\r\nDi internet saya aktif menyoroti perkembangan webmaster dan search engine google.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Undangan Pengajian di Alam Jin Hutan Papua

27 November 2017   17:03 Diperbarui: 27 November 2017   17:08 11229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yaa syafi'al....... Kholqis shollatu wassalam.... alaika..... dst...."

JIN JIN JAHIL
Ada satu keanehan pada diri saya, yaitu sekujur tubuh saya dilapisi sinar bening keputih2an. Dengan adanya sinar tsb semua makhluk jin tdk bisa menyentuh saya.

Beberapa pengunjung rupanya ada yg berniat jahil terhadap saya. Mereka berusaha mendekat utk memegang tangan saya, tetapi mereka selalu terpental oleh sinar putih yg melapisi tubuh saya. Seandainya saya sampai tersentuh oleh mereka maka niscaya saya akan menjadi warga disana, tdk bisa kembali ke alam manusia. Hanya Andi tmn saya saja yg bisa menyentuh tubuh saya, krn ia yg mengundang saya hadir ke alam jin.

BERMUJAHADAH BERSAMA
Setiba di depan mimbar, ribuan mata memandang kearah saya seraya menyanyikan lagu pujian wahidiyah. Wajah2 mereka semuanya tampak aneh, melihat saya tanpa berkedip. Setiap tatapan matanya disertai pesan. Artinya, isi hati mereka tercermin melalui mata. Tidak ada sesuatu kebohongan seperti pada manusia yg mana manusia adalah lain di mata lain di hati.

Malam ini saya tdk mendapat undangan tampil di atas mimbar, tetapi mendapat jatah tempat paling depan di dekat mimbar. Para santri putra putri bergantian melantunkan bacaan mujahadah wahidiyah do atas mimbar. 

MENGUNJUNGI PT FREEPORT
Singkat cerita, pengajian telah usai dan saya pulang ke rumah bersama keluarga Andi. Kami berdua duduk2 di belakang rumah sambil melihat alat2 berat yg bekerja berlalu lalang di tambang emas pt freeport.

Ternyata aktivitas di tambang emas freeport bisa terlihat dgn jelas dari alam jin, namun para pekerja freeport tidak menyadari kalau mereka disaksikan oleh bangsa jin setiap harinya. Dari kejauhan saya melihat excavator dan bulldozer mendorong tanah serta ratusan haul dumptruck bekerja siang malam.

Lalu saya berdua berjalan kaki mendekati dan menonton alat2 berat yg sedang bekerja. Andi menjelaskan bahwa manusia2 yg bekerja di freeport tsb berasal dari berbagai agama dan suku bangsa. Mereka ada yg baik dan ada yg jahat, ada yg taat beribadah dan ada juga yg suka berbuat maksiat. Mereka juga ada yg suka memasang sesaji di area tambang. Apapun perbuatan mereka terlihat jelas dan disaksikan oleh seluruh makhluk gaib penghuni hutan papua.

DIBERI KENANG KENANGAN
Selesai menyaksikan aktivitas pertambangan, kami berdua kembali ke rumah. Andi memberi saya sebuah gitar klasik yg unik sebagai kenang2an. Suaranya sangat indah dan merdu. Gitar itu kecil mirip gitar keroncong 4 senar, suaranya mantul2 seperti musik keroncong jawa. Saya mencoba menyanyikan lagu pujian wahidiyah dgn menggunakan gitar tsb. Iramanya sungguh indah, mengalun merdu menembus kesunyian di seantero hutan papua yg lebat.

DI ANTAR PULANG HINGGA PERBATASAN
Setelah sehari semalam berada di alam jin, Andi mengantarku pulang utk kembali bekerja di pelabuhan. Saya kembali diajak terbang sambil tangan saya menenteng gitar klasik kenang2an dari sahabat jin. 

Sesampai di perbatasan antara alam manusia dan jin kami berhenti. Tempat itu berupa hamparan padang gersang yg luas, seperti padang pasir. Tidak ada makhluk apapun yg hidup di situ. Kami berdua sejenak memainkan gitar seraya mendendangkan lagu pujian sholawat wahidiyah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun