"Pada waktu saya mengamanatkan pembangunan Kompartemen Maritim, saya telah jelaskan bahwa geopolitisch bezien, (dari pandangan politik, ed.), tidak bisa lain bangsa Indonesia harus jadi bangsa maritim. Oleh karena geo-nya, serta pulau-pulau sampai beribu-ribu, laut, laut, laut, pendek kata geografi kita, itu sebagian dari geopolitik, menunjukkan tanah air kita adalah satu kepulauan, archipelago..Nah, untuk itu maka saya bangunkan Kompartemen Maritim dengan ada Departemen Perhubungan Laut, ada Departemen Perikanan dan Pengolahan Laut, Departemen Perindustrian Maritim, untuk membangun bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan kuat."
- Bung Karno : Masalah Pertahanan-Keamanan
Profil Potensi Kemaritiman
Potensi kemaritiman yang dapat mendatangkan kesejahteraan jika saja dikelola secara maksimal bukan isapan jempol atau dongeng sebelum tidur, bahkan dokumen McKinsey yang dirilis di bulan September 2012 menyebut secara spesifik istilah "Archipelago Economy".
Yang harus dipahami, berbicara kemaritiman bukan hanya tentang hasil laut, ikan, berbicara kemaritiman adalah menyangkut di dalamnya seluruh potensi yang berasal dari laut, termasuk di dalamnya pariwisata, industri strategis transportasi laut, hingga energi.
Valuasinya tidak kecil, ada referensi menyebutkan potensi nya hingga 3000 T per tahun, di referensi lain menyebutkan 171 milliar USD, meliputi perikanan 32 miliar dolar AS, wilayah pesisir  56 miliar dolar AS, bioteknologi 40 miliar dolar AS, wisata bahari 2 miliar dolar AS, minyak bumi 21 miliar dolar AS, dan transportasi laut 20 miliar dolar AS.
(http://m.tribunnews.com/bisnis/2014/10/24/potensi-sektor-kelautan-mencapai-171-miliar-dolar-as)
Kementrian Koordinator Maritim
Sore 26 Oktober 2014, setelah ditunggu-tunggu oleh banyak pihak, Presiden Jokowi memperkenalkan "pembantu"nya dalam kabinet yang dinamakan Kabinet Kerja.
Momen yang menjadi menarik untuk beberapa pihak, salah satunya yang menantikan konsistensi Visi Jokowi di bidang maritim tergambar dalam postur kabinet yang diumumkan.