Mohon tunggu...
Yudistira WahyuHidayat
Yudistira WahyuHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tidar

Halo, saya Yudistira hobi saya adalah menulis dan bermain futsal, dikompasiana saya ingin belajar menjadi seorang penulis artikel yang nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seberapa Pentingkah Mengonsumsi Garam Beryodium

20 November 2022   15:39 Diperbarui: 20 November 2022   15:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Garam merupakan salah satu bumbu masak atau salah satu asupan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Mungkin jika tidak ada garam dalam masakan orang Indonesia akan terasa hambar.

Pada umumnya garam yang diperjualbelikan di pasar memiliki dua jenis, antara lain garam laut biasa (Garam krosok) dan garam meja. Terdapat perbedaan pada dua jenis garam tersebut, perbedaannya pada bentuknya. Bentuk dari garam laut lebih kasar sedangkan garam meja memiliki bentuk yang halus dan lembut.

Garam memiliki dua jenis, yakni garam beryodium dan garam tidak beryodium. Garam beryodium memiliki banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh, diantara manfaat tersebut berfungsi untuk mencegah penyakit tiroid.

Penyakit tiroid yaitu gangguan yang disebabkan oleh kelainan fungsi atau bentuk kelenjar tiroid yang akibatnya bisa menyebabkan kehilangan kemampuan penglihatan. Selain itu mengonsumsi garam beryodium juga bisa membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Bagaimana jika kita tidak mengonsumsi garam yang tidak beryodium? 

Menurut dr. Sienny Agustin, seorang dokter dari ALODOKTER, menjelaskan bahwa akibat dari kurangnya yodium dalam tubuh mengakibatkan hipotiroidisme, yakni keadaan dimana kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi hormon tiroid yang cukup untuk tubuh sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kulit kering, kenaikan berat badan, mudah merasa lelah, sensitif dengan suhu udara dingin. Adapun penyebab lainnya yang bisa ditmbulkan dari kurangnya konsumsi garam beryodium yaitu pembesaran kelenjar tiroid atau yang sering kita sebut penyakit gondok (goiter).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun