Mohon tunggu...
Yudistira Pratama
Yudistira Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Sang Pemimpi(n)

Lantang tanpa suara!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar untuk Peduli dengan Sesama di Tengah Bencana Virus Corona

5 April 2020   11:34 Diperbarui: 5 April 2020   11:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai saja semua masyarakat kalangan atas melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Pak Habib Hasan Mulachela ini, tentunya takkan ada banyak tangisan di rumah - rumah warga yang mengalami situasi ekonomi sulit seperti sekarang ini.

Bayangkan bila bapak ibu petinggi yang dulunya ikhlas membagi - bagikan sembako gratis kepada masyarakat untuk dapat duduk dikursi panasnya saat ini melakukan hal yang sama seperti masa yang lalu, tentunya saudara - saudara kita yang membutuhkan akan sangat merasa terbantu, terlebih kebutuhan sembako mereka dulu (pada saat masa kampanye) berbeda dengan masa sulit seperti sekarang ini.

Harapan dari penulis terhadap masyarakat Indonesia kelas atas yang memiliki penghasilan bersih di atas 1 milyar keatas per tahun setidaknya berkenan untuk menanggung biaya hidup beberapa "Keluarga Rentan" selama wabah ini belum mereda, apabila cara itu dilakukan oleh seluruh masyarakat kelas atas sebagaiman kriteria yang penulis sebutkan tentu akan sangat membantu mereka - mereka yang membutuhkan.

Selain itu, aksi seperti ini tidak hanya bisa dilakukan oleh orang - orang dengan status masyarakat kelas atas, tapi juga bisa dilakukan oleh masyarakat kelas menengah ataupun masyarakat dengan penghasilan tetap yang memiliki nurani kelas atas.

Aksi yang dilakukan bisa dengan cara mengumpulkan donasi dari rekan - rekan seprofesi untuk kemudian dapat dikonversi menjadi beberapa paket sembako yang akan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, tentunya aksi seperti ini sangat berarti bagi mereka yang tengah kesusahan di masa sulit seperti sekarang ini.

Kita semua harus bersatu, lepaskan semua atribut perbedaan yang melekat pada diri masing - masing untuk fokus memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 

Karena saat ini kontribusi yang kita berikan tidak hanya didedikasikan untuk negara tercinta, setingkat lebih tinggi, kontribusi yang kita berikan adalah untuk sesama umat manusia.

Orang - orang bijak terdahulu sering mengingatkan bahwa di dalam rezeki yang kau punya hari ini, ada sebuah titipan tuhan bagi mereka yang membutuhkan, dan di masa - masa sulit seperti sekarang ini, mereka -mereka yang membutuhkan tengah menantikan titipan tuhan yang digenggam oleh tuan dan puan sekalian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun