Kemampuan dalam memahami karakter bangsa kita yang beragam tentunya tidak bisa di dapatkan secara instan ataupun dipelajari secara otodidak lewat jalur akademis. Kemampuan itu hanya bisa didapatkan melalui pengalaman yang akan menumbuhkan kedewasaan untuk menyadari dan memahami bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa ini adalah anugerah dari yang kuasa.
Sampai dengan saat ini, saya sebagai alumni masih merasakan kebanggaan pernah hidup dan menjalani pendidikan bersama saudara - saudara yang berasal dari Indonesia bagian Timur dengan karakter yang keras tapi memiliki kepedulian yang begitu tinggi terhadap teman yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri.
Hanya karena IPDN, saya bisa mencicipi berbagai macam makanan khas dari berbagai daerah di seluruh Indonesia tanpa terkecuali hanya dalam waktu satu hari. Tradisi semacam ini biasa kami lakukan setelah pelaksanaan cuti akademik dengan membawa oleh - oleh khas daerah masing - masing.
Hanya karena IPDN, saya yang berdarah Komering (Sumsel) - Banten bisa disambut dengan hangat ketika landing di bandar udara dan dijamu untuk berkeliling kota oleh saudara - saudara saya dari berbagai daerah di Indonesia saat melakukan kunjungan ke daerahnya.
Dan karena IPDN, saya sadar bahwa perbedaan yang kita miliki merupakan anugerah, bukan jurang pemisah bangsa.Â
Tempat ini adalah laboratorium sosial bagi setiap suku, ras, agama dari berbagai asal untuk saling mengenal hingga nantinya kan sadar, bahwa harmonisasi keberagaman merupakan modal paling mendasar untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar
Artikel ini dibuat dalam rangka menyambut Dies Natalis IPDN ke - 64, Tanggal 17 Maret 2020, semoga semakin solid dalam bingkai kekeluargaan guna menjawab tantangan bangsa kedepan.!
"Dari sabang sampai merauke..
Dari abang sampai pace..
Kita samua basudara!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H