Mohon tunggu...
Yudistira Jakasoenda
Yudistira Jakasoenda Mohon Tunggu... -

manusia biasa yang tidak luput dari salah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Hujan di Sore Hari

28 Januari 2012   10:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini adalah hari Sabtu tanggal 21 Januari 2012.

Hujan turun begitu lebatnya.

Petir dan angin pun mengiringi kedatangannya.

Hati ini menjadi cemas dan waswas,

Betapa tidak hujan turun tak seperti biasanya.

Hati ini bertanya-tanya, pertanda apa ini ya Allah?

Diriku sendiri direlung kegelisahan.

Hujan pun mulai reda.

Tapi suara gemericik air masih terdengar.

Suaranya begitu berirama.

Ditambah kicauan burung tetangga,

Menambah semarak saja.

Hati gelisah jadi sumringah.

Apa ini yang namanya habis gelap terbitlah terang.

Diriku termenung.

Mudah-mudahan nasibku seperti ini pula.

Dulunya suram menjadi terang.

Amin.

Oleh: Yudistira Jakasoenda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun