Mohon tunggu...
Yudistira SA
Yudistira SA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Sekedar Plus Minus Biasa

20 November 2017   19:43 Diperbarui: 20 November 2017   20:24 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit ini menjadi momok bagi sebagian orang yang ingin menikah dan memiliki momongan, tapi cinta mereka terhalang oleh rhesus maupun golongan darah yang mengancam kesehatan janin. Ya, penyakit ini adalah Eritroblastosis Fetalis.

Apa itu Eritroblastosis Fetalis?

Eritroblastosis Fetalis adalah penyakit yang sering diakibatkan oleh perbedaan rhesus antara ibu dan janin yang dikandungnya. Biasanya hal ini terjadi saat sang ibu memiliki rhesus negatif dan janin berhesus positif akibat keturunan dari ayah. Selain perbedaan rhesus terhadap sang Ibu dan janin, bisa disebabkan pula oleh perbedaan golongan darah. Hal yang sering terjadi pada perbedaan golongan darah adalah apabila ibu memiliki golongan darah O dan janin yang dikandungnya bergolongan darah A, B, mapun AB. Hal ini dikarenakan golongan darah O memiliki antibodi golongan darah A dan B atau biasa dikenal dengan aglutinin dan . 

Akan tetapi, perbedaan golongan darah memiliki kemungkinan yang lebih kecil atau jarang terjadi ketimbang perbedaan rhesus ibu dan janin. Hal yang terjadi jika terdapat adanya perbedaan rhesus maupun golongan darah adalah sel darah dari ibu terus menerus melawan aglutinogen rhesus darah pada janin atau antibodi golongan darah O yang menyerang antibodi golongan darah A dan B sehingga dapat mengakibatkan pecahnya sel darah merah (eritrosit) janin. Efek sampingnya, janin bisa mengalami kematian dan apabila lahir, ia dapat terkena penyakit pembengkakan hati serta limfa, anemia, penyakit kuning (hepatitis), sampai gagal jantung. Hal ini tentunya sangat merugikan baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya.

Eritroblastosis Fetalis merupakan penyakit genetika yang seperti sudah dijelaskan diatas, terbentuk akibat perbedaan rhesus dari orangtua yang menurun ke janin dan membuat pecahnya sel darah merah dari janin itu sendiri maupun berbagai penyakit lainnya.

Kali ini saya akan menuliskan esai mengenai Eritroblastosis Fetalis. Disini, saya akan menjabarkan opini saya mengenai apakah Eritroblastosis Fetalis dapat disembuhkan atau tidak. Eritroblastosis Fetalis erat kaitannya dengan sel darah merah atau eritrosit. Untuk mengetahui mengenai sel, anda dapat melihat pada esai saya sebelum ini (klik disini). Selain itu, Eritroblastosis Fetalis juga mempengaruhi jaringan maupun organ. Jika belum mengetahui jaringan apa, anda dapat melihat disini dan pada organ disini walau hanya bagian kecil.

Yang pertama kita melihat dari sebab Eritroblastosis Fetalis. Penyebab penyakit ini adalah perbedaan rhesus darah ibu dan janin yang dikandungnya. Sekali lagi saya katakan bahwa yang biasa terjadi pada darah ibu yang berhesus negatif dan janin yang dikandungnya adalah darah berhesus positif akibat dari keturunan ayahnya. Pada anak yang pertama, biasanya Eritroblastosis Fetalis belum muncul atau muncul dengan tingkat yang rendah sehingga tidak terlalu membahayakan janin yang dikandung. 

Akan tetapi, pada saat mengandung anak kedua maupun seterusnya, tubuh sang Ibu sudah memiliki antibodi yang cukup banyak untuk melawan sel darah merah dari janin tersebut. Antibodi tersebut dikumpulkan saat mengandung anak pertama dan seterusnya. Hal ini mengakibatkan anak kedua dan seterusnya yang memiliki rhesus negatif sangat rentan terkena penyakit Eritroblastosis Fetalis ini. Dari sini kita dapat melihat bahwa penyakit ini berhubungan dengan darah serta keturunan dan penyakit darah akan sulit untuk disembuhkan.

Lalu, apa rhesus positif dan rhesus negatif? Bagaimana perbedaan rhesus ini dapat mengakibatkan Eritroblastosis Fetalis pada janin?

Rhesus positif dan negatif dibedakan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen Rh-D. Jika positif, maka darah tersebut memiliki aglutinogen Rh-D sedangkan negatif tidak. Maka apabila darah tidak memiliki antibodi Rh-D, darah tersebut seperti tidak memiliki penjagaan terhadap Rh-D yang masuk ke darah mereka. Dalam hal ini, sang Ibu yang berhesus negatif, tidak memiliki antibodi atau perlindungan untuk menahan Rh-D. Sehingga aglutinogen Rh-D sang janin akan dianggap sebagai benda asing yang harus dibasmi untuk tidak merusak darah ibu.

Untuk lebih lanjut mengenai apakah bisa disembuhkan atau tidak, kita perlu mengetahui proses terjadinya Eritroblastosis fetalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun