Pengobatan pasca melahirkan dapat dilakukan transfusi darah apabila terkena anemia berat, pemberian cairan intravena apabila tekanan darah rendah, dan RhoGAM.
Macam-macam dari transfusi darah sendiri ada banyak. Namun biasanya, yang dipakai untuk tranfusi darah pada janin saat terkena anemia berat akibat dari penyakit Eritroblastosis Fetalis adalah Transfusi intravaskular (IVT) dan Transfusi intraperitoneal (IPT). Dua-duanya sama-sama transfusi darah melalui rahim dan dialirkan melalui tali pusar janin. Bedanya adalah, IPT lokasinya lebih dalam daripada IVT karena kondisi janini dan tali pusar yang tidak memungkinkan apabila dilakukannya transfusi intravaskular.
Kesimpulan yang didapat dari penjabaran diatas adalah Eritroblastosis Fetalis merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini adalah penyakit genetik diturunkan dari orangtua. Penyebabnya bisa dikarenakan perbedaan golongan darah ABO maupun perbedaan rhesus darah dari ibu dan janin. Karena Eritroblastosis Fetalis tidak dapat disembuhkan dan dari penjabaran diatas khususnya kedua dan ketiga, Eritroblastosis Fetalis hanya dapat dicegah serta diminimalisir efek samping yang muncul dengan penyuntikan obat, transfusi darah, serta persalinan dini.
Untuk itu, bagi pasangan yang ingin menikah sangat disarankan untuk mengetes baik itu rhesus maupun golongan darah untuk mencegah hal ini terjadi. Karena tentunya hal ini sangat merugikan. Dapat senang diawal tetapi akan menjadi duka diakhir.
Sekian esai saya mengenai gangguan sistem peredaran darah yakni, Eritroblastosis Fetalis yang dapat disembuhkan atau tidak. Semoga esai ini bermanfaat bagi para pembacanya. Tunggu esai saya berikutnya. Terima Kasih.
Daftar Pustaka :
Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Diakses pada tanggal 8 November 2017 :