Mohon tunggu...
Yudistira SA
Yudistira SA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Membran Si Perisai

24 Agustus 2017   18:14 Diperbarui: 24 Agustus 2017   20:50 4666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar Struktur Ribosom
Gambar Struktur Ribosom

Ribosom adalah tempat terjadinya sintesis protein dan strukturnya tidak memiliki membran. Sintesis protein adalah proses pencetakan protein di dalam sel yang melalui beberapa tahapan. Ribosom terdapat pada sel prokariotik maupun sel eukariotik. Ribosom pada sel prokariotik ukurannya lebih kecil dan padatan yang lebih ringan dibandingkan ribosom pada sel eukariotik yang ukuran lebih besar dan padatannya yang lebih berat.

Dalam hal ini, RNA memegang kendali penuh dari awal sampai akhir proses sintesis protein.

Proses sintesis protein :
a. Messenger RNA (m-RNA)
Messenger RNA dalam sintesis protein adalah RNA yang membawa pesan kode triplet dari nukleus untuk dibawa menuju ribosom (r-RNA)
b. Transfer RNA (t-RNA)

Transfer RNA dalam sintesis protein adalah RNA yang menterjemahkan kode triplet yang dibawa oleh m-RNA menjadi asam amino.

c. Ribosomal RNA (r-RNA)

Ribosomal RNA (r-RNA) dalam sintesis protein adalah RNA yang membawa asam amino dari sitoplasma ke ribosom.

Setelah itu, di ribosom, asam amino yang terkumpul akan digabung menjadi satu dan terbentuk menjadi protein.

Esai ini akan menjelaskan mengenai kloropas dan ribosom lebih dalam serta mengetahui ketahanan mana yang lebih kuat dari kedua organel tersebut. Oleh karena itu, saya akan menjabarkan pendapat saya mengenai hal tersebut.

Telah dijabarkan diatas mengenai sel dan organelnya mulai dari bagian terluar suatu sel hingga bagian yang paling vital atau dari dinding sel hingga nukleus. Dari hal yang sudah terjabarkan itu, tentunya kita akan lebih paham dan mengerti mengenai sel dan organelnya baik sel tumbuhan maupun sel hewan. Terkhusus pada organel kloroplas dan ribosom yang menjadi topik esai ini. Secara fungsi, ribosom dan kloroplas memang berbeda. Kloroplas sebagai fotosintesis dan ribosom sebagai sintesis protein. Akan tetapi, kita ingin mengetahui sejauh mana dan sekuat mana antara ketahanan kloroplas maupun ribosom. Menurut saya ada beberapa pembeda yang dapat menjadi tanda dalam opini saya mengenai “Sejauh mana kamu setuju bahwa ketahanan kloroplas lebih kuat dibanding ribosom”.

Untuk mengetahui lebih kuat mana antara kloroplas dan ribosom, saya mengambil 5 hal yang ingin disoroti sebagai pembedanya, yaitu ukuran, cara mendapatkan makanan, karakteristik, struktur, letak organel, dan yang keenam regenerasi organel.

Yang pertama jika dilihat dari ukurannya, kloroplas memiliki ukuran yang lebih besar daripada ribosom yakni 2 mikrometer x 5 mikrometer dibanding dengan butiran kecil pada sel eukariotik. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan menggunakan mikroskop yang dilakukan oleh S.Granick dan K. Porter pada tahun 1947 dilanjutkan dengan J.Finean pada tahun 1953 dalam melihat kloroplas. Sedangkan ribosom, ditemukan oleh George Emil Palade dan disempurnakan oleh Richard B. Roberts. Menurut saya, ukuran organel yang bervariasi juga akan mempengaruhi ketahanan suatu organel sel. Oleh karena itu, ukuran menjadi penentu ketahanan organel. Menurut saya, semakin besar suatu organel artinya semakin kuat dan semakin kecil suatu organel maka semakin lemah pula organel tersebut walau tidak selamanya yang besar akan lebih kuat dan yang kecil akan menjadi lemah. Jika diibaratkan dengan batu kerikil dan batu yang sebesar 1 genggaman, saat diinjak pasti akan lebih mudah hancur pada batu kerikil dibandingkan dengan batu yang sebersar 1 geggaman tangan. Sehingga saya berkesimpulan jika dilihat dari ukuran yang bisa lebih kuat bertahan adalah kloroplas.

Kedua, jika dilihat dari cara mendapatkan makanan, kloroplas memiliki pigmen klorofil yang dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis baik itu reaksi terang maupun reaksi gelap. Sedangkan ribosom hanya melakukan sintesis protein. Sumber makanannya hanyalah protein yang ia peroleh dari r-RNA sehingga ia tidak bisa berdiri sendiri. Dari hal ini, sumber makanan akan terus mengalir terhadap kloroplas akan tetapi tidak terhadap ribosom. Hal ini seperti memiliki bahan makanan tapi tidak bisa dalam mengolahnya. Yang bisa mengolahnya akan bertahan lebih lama dibanding dengan yang tidak bisa mengolah bahan makanan tersebut. Sehingga saya berkesimpulan dari cara mendapatkan makanan kloroplas yang bisa lebih kuat bertahan dibandingkan dengan ribosom karena bisa memproduksi makanannya sendiri.

Ketiga adalah karakteritik. Karakteristik yang dimiliki kloroplas adalah membuat makanan sendiri. Oleh karena itu pula kloroplas bisa hidup tanda organel lain. Sedangkan ribosom ia tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga ia membutuhkan organel lain untuk membantu dalam asupan nutrisi. Dalam hal karakteristik ini, kloroplas lebih unggul daripada ribosom.

Struktur menjadi pembanding keempat. Struktur kloroplas yang lebih kompleks dibanding ribosom. Kloroplas memiliki membran yang rangkap sebagai pertahanan yang menyaring zat – zat yang masuk ke dalam kloroplas. Hal ini dapat mencegah zat yang bersifat merusak kloroplas. Struktur dari ribosom sangatlah simpel seperti pada gambar di atas. Ribosom juga tidak memiliki membran yang dapat menangkal zat yang tidak ia perlukan. Menurut saya, hal ini seperti pertahanan dari suatu tempat. Semakin tebal pertahanan yang ia miliki (benteng, persenjataan, dan lain-lain) maka ia akan menang dari serangan yang ada. Dengan hal ini, kloroplas lebih unggul dalam struktur dibandingkan ribosom.

Kelima adalah letak organel di dalam sel. di dalam sel tumbuhan kita akan menemukan beberapa tempat yang terdapat ribosom. Beberapa di antara adalah di bawah dinding sel yang bersamaan dengan sitoplasma, kloroplas, dan Retikulum Endoplasma Kasar. Selain itu terdapat pula ribosom yang di dalam kloroplas. Jika dalam suatu sel terserang oleh bakteri maupun virus, yang akan terlewati terlebih dahulu adalah kloropas dan ribosom yang berada di sitoplasma. Dengan kata lain, kedua organel tersebut akan terserang lebih dahulu. Akan tetapi, ribosom yang terdapat di dalam kloroplas akan lebih aman karena si Penyerang melalui membran sel yang rangkap dari struktur kloroplas. Selama melalui membran yang rangkap tersebut, si Penyerang bisa gagal masuk tergantung dengan keganasan dari si Penyerang tersebut. Menurut saya, pembanding kelima ini membuat 2 kesimpulan yakni, jika ribosom tersebut yang berada di sitoplasma, maka baik kloroplas maupun ribosom tidak bisa bertahan dari serangan. Tetapi jika ribosom yang berada di dalam kloroplas, ribosom akan lebih tahan dibandingkan kloroplas itu sendiri karena yang terpapar penyakit terlebih dahulu adalah kloroplas.

Yang keenam menjadi pembeda terakhir. Kloroplas dan ribosom keduanya memiliki regenerasi sendiri. Kloroplas dapat melakukan regenerasi yang cepat karena jarak dari struktur kloroplas yang berdekatan. Kenapa berdekatan? Karena ukuran kloroplas yang kecil di dalam sel itulah yang membuat jaraknya pendek. Akan tetapi, ribosom memiliki protein. Protein itulah yang digunakan untuk memperbaiki diri. Apalagi didukung oleh ukurannya yang lebih kecil daripada kloroplas membuat jarak antar struktur semakin dekat dan bisa meregenerasi dengan cepat. Dalam suatu kasus jika kloroplas dan ribosom terserang virus, virus tersebut akan menyerang Dna terlebih dahulu. Di dalam kloroplas terdapat DNA. Oleh karena itu kloroplas sangat rentan terserang dan mati terlebih dahulu. Sedangkan virus memanfaatkan ribosom untuk membentuk kapsid. Kapsid tersebut digunakan sampai penyerangan selesai dan ribosom baru mati. Sehingga jika terkena virus, ribosom akan lebih kuat bertahan hidup dibandingkan kloroplas walau mereka sama – sama memiliki regenerasi tinggi. Dengan kasus dan regenerasi, ribosom lebih unggul daripada kloroplas.

Dari opini di atas dapat dirangkum sebagai berikut. Ukuran kloroplas lebih besar daripada ribosom sehingga kloroplas lebih kuat dibanding ribosom. Cara mendapatkan makanan, kloroplas dapat membuat makanan sendiri dengan pigmen klorofil yang bearti bisa memenuhi kebutuhan sendiri dibandingkan ribosom yang tidak ada klorofil untuk memproduksi makanan sendiri. Karakteristik dari kloroplas yang bisa membuat makanannya sendiri itu membuat ia dapat berdiri tanpa organel lain akan tetapi ribosom tidak dapat berdiri sendiri. Struktur dari kloroplas juga yang lebih kompleks daripada struktur ribosom. Membran yang rangkap membuat kloroplas lebih kuat menahan serangan. Sedangkan struktur ribosom yang sederhana dan tidak memiliki membran itulah yang membuatnya lemah. Letak organel kloroplas yang cenderung lebih luar dibanding ribosom walau ada yang letaknya di lapisan yang sama. Jika letak sama, maka kloroplas lebih unggul. Akan tetapi dengan regenerasi yang sama – sama tinggi, kloroplas lebih kalah karena ukurannya yang lebih besar. Jika terkena virus, ribosom juga yang akan bertahan lebih lama dikarenakan virus memanfaatkan komponen ribosom.

Dari teori, analisis, dan pengamatan kasus yang sudah dilakukan, saya menyimpulkan bahwa kloroplas lebih kuat dibandingkan ribosom karena dominan lebih kuat dari keenam pembeda yang ada. Hal ini didasari oleh ukuran, cara mendapatkan makanan, karakteristik, struktur, letak organel, dan regenerasi organel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun